Menurut Poetoe (2012), Game Online
adalah game yang bersifat dunia maya dan biasanya dimainkan di dalam PC/laptop
serta menggunakan media internet sehingga user dari berbeda tempatpun bisa
bermain bersama dalam satu waktu dan permainan yang sama. Game online dapat menyebabkan
kecanduan bagi pemainnya. Kecanduan
game-online ini memiliki dampak bagi psikologis anak. Jika anak bermain game dengan
benar, tentu tidak akan memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap
perkembangan anak, bahkan menurut Sampurno (2012) game online dapat menjadi
ajang melatih konsentrasi dan menurut Poetoe (2012) menyebutkan bahwa
game-online dapat membuat anak mahir menggunakan komputer. Yang menjadi masalah
adalah game-online dapat membuat anak menjadi kecanduan sehingga anak dapat
menghabiskan sebagian besar waktunya di depan komputer/laptop dan hal ini dapat
menghambat perkembangan sosial anak karena menurut A.N (2011) game-online akan
mengurangi aktivitas positif yang seharusnya dijalani oleh anak pada usia
perkembangan mereka.
Dampak positif bermain games online pada
anak:
- Game online dapat berfungsi sebagai wadah bersosialisasi anak dengan pemain lain. Bahkan dengan pemain yg berasal dari negara yang berbeda. Hal ini juga dapat melatih anak dalam mempelajari bahasa asing.
- Game online menambah wawasan anak, terutama dalam hal menyusun strategi. Beberapa game juga ada yang memberikan quiz tentang pengetahuan umum yang dapat memperkaya wawasan anak.
- Game online juga dapat berfungsi sebagai media hiburan bagi anak.
- Game online juga dapat melatih anak bekerja sama dalam team atau kelompok. Contohnya seperti game dota.
Dampak negatif bermain games online pada
anak:
- Anak belajar dari apa yang dilihatnya. Game online yang berbau kekerasan dapat menyebabkan anak mengikuti karakter game tersebut. Anak yang terus-menerus bermain game online dapat mengabaikan lingkungan sekelilingnya dan lebih mengutamakan dunia maya.
- Game online dapat menyebabkan kecanduan sehingga anak betah berlama-lama di depan komputer. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya waktu istirahat anak yang dapat mempengaruhi kegiatannya, terutama aktivitasnya di sekolah.
- Game online juga dapat mengajarkan anak untuk taruhan atau berjudi meskipun dengan uang game.
- Dapat menyebabkan ketegangan emosional antara orang tua dengan anak yang kecanduan game online.
- Dapat merusak sistem saraf otak anak sehingga dapat menurunkan kecerdasan, konsentrasi, memicu perilaku agresif, autis dan penyakit lainnya seperti kerusakan mata, obesitas, gangguan pertumbuhan dan sosial.
- Ketika anak tidak memeliki uang untuk bermain,anak akan melakukan segala macam cara, termasuk berbuat kriminal.
Solusi
mengatasi kecanduan game online, menurut Dian, Koordinator Yayasan
Sahabat Kapas seharusnya orang tua
memberikan alternatif kegiatan. Anak usia 7-18 tahun semestinya bisa melakukan
kegiatan yang lebih bermanfaat daripada sekadar menghabiskan waktu bermain game
online.
Menurut Juliani
(Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Surakarta) menyarankan orang tua untuk
secara intens menjalin komunikasi dengan anaknya. Kemudian mengubah cara
berkomunikasi, dari semula selalu menuntut, beralih menjadi pendamping dan
teman bagi si anak. “Kuncinya di orang tua dan keluarga, yang memang sering
berinteraksi dengan anak-anak,” ujarnya.
Sumber :
- http://sebutsajateratai.blogspot.com/2012/10/dampak-game-online-terhadap-psikologis.html
- http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/09/06/20504/awas-akibat-game-online-anak-bisa-membunuh-merampok-memperkosa/
- http://www.tempo.co/read/news/2012/07/01/108414065/Kecanduan-Game-Online-Anak-Bisa-Kriminal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar