Jumat, 01 Juni 2012

Perilaku Konsumen


  • ·        Pendahuluan
Perilakun konsumen adalah aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian,pemilihan,pengevaluasian,pembelian,dan pengunaan baik produk maupun jasa di dalam kehidupan sehari – hari demi memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

  • ·         Pendekatan Perilaku Konsumen
Ø  Pendekatan Kardinal :

a.Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.

b.Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan

c.Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.

Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. ( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ). Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.

d.Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.

Asumsi seorang konsumen
1.Konsumen harus rasional yaitu menginginkan kepuasan maksimal.
2.Konsumen punya preferensi jelas akan barang dan jasa
3.Terdapat kendala anggaran

Ø  Pendekatan Ordinal

Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama.
Contoh penggunaan metode ordinal antara lain dalam suatu lomba atau kejuaraan, pengukuran indeks prestasi dan pengukuran yang sifatnya kualitatatif misalnya bagus, sangat bagus, paling bagus.

Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah :

1.Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya

2.Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering

3.Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
Pendekatan ordinal membutuhkan tolok ukur pembanding yang disebut dengan indeferent kurve. Kurva Indeferent adalah Kurva yang menghubungkan titik – titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yang sama.

  • ·         Konsep Elastisitas

a.       Elastisitas Harga (Price Elasticity of Demand)
Elastisitas yang dihubungkan dengan harga barang atau jasa itu sendiri. Elastisitas harga(Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang atau jasa,berubah apabila harga juga berubah sebesar satu persen.

Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
Ep = --------------------------------------------------
Persentase Perubahan Harga

b. Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
Elastisitas yang dihubungkan dengan harga barang lain. Elastisitas silang (Ec) mengitung  persentase perubahan permintaan suatu barang atau jasa sebagai akibat dari perubahan harga barang lain sebesar satu persen.

Persentase perubahan jumlah barang X yang diminta
Ec = ----------------------------------------------------
Persentase Perubahan Harga Barang Y

c. Elastisitas Pendapatan(Income Elasticity)
Elastisitas yang dikaitkan dengan pendapatan. Elastisitas pendapatan (Ei) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang atau jasa berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen.

Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
Ei = -----------------------------------------------------
Persentase Perubahan Pendapatan

Sumber :
Wikipedia.org

1 komentar: