Senin, 26 November 2012

Sekilas Tentang Kendaraan Hybrid



Seperti yang dijelaskan Iwan Abdurahman, Technical Service Division PT. Toyota Astra Motor, "Kendaraan hybrid adalah kendaraan yang menggabungkan dua atau lebih sumber tenaga pada mesinnya. Mobil hybrid menggunakan kombinasi dari motor listrik dan pembakaran di mesin, dengan memaksimalkan kekuatan dari kedua sumber daya tersebut disamping saling mengisi kekurangannya. Hasilnya berupa efisiensi konsumsi bahan bakar didukung dengan performa tenaga yang luar biasa", ujarnya.
Seperti diketahui, sejarah kendaraan hybrid sebenarnya lahir ketika krisis minyak terjadi di tahun 1960-1970. Sadar kalau sumber energi fosil makin lama akan habis, menimbulkan berbagai pemikiran tentang alternatif pengurangan konsumsi energi dan mengurangi kenaikan polusi akibat tingginya emisi gas yang disumbangkan oleh kendaraan-kendaraan berbahan bakar minyak.

Pada prinsipnya ada tiga jenis sistem hybrid yang dikenal, yaitu hybrid seri, paralel dan hybrid seri paralel. Pada hybrid seri, mesin bensin bekerja sebagai generator yang berfungsi sebagai pembangkit batere atau tenaga motor elektrik yang menggerakkan transmisi. Mesin bensin tidak pernah langsung menjadi tenaga penggerak kendaraan. Sistem kerja pada hybrid seri dimulai dari tangki bensin menyuplai bensin ke mesin bensin yang selanjutnya menyuplai tenaga ke generator, lalu tenaga yang dihasilkan generator didistribusikan ke batere dan mesin elektrik.
Sementara hybrid paralel, tipe ini memiliki tangki BBM yang menyuplai bensin ke mesin dan batere yang menyuplai tenaga listrik ke mesin elektrik. Baik mesin bensin maupun mesin elektrik dapat menggerakkan transmisi pada saat bersamaan, dan selanjutnya transmisi akan menggerakkan roda. Pada tipe ini tangki bensin dan mesin bensin terhubung ke transmisi secara independen yang mengakibatkan baik mesin elektrik dan mesin bensin dapat menghasilkan tenaga pendorong.

Namun belakangan tipe yang kini banyak digunakan adalah hybrid seri paralel, karena fleksibilitas cara kerja mesinnya. Saat kendaraan bergerak, motor elektrik akan menjadi sumber tenaga. Lalu ketika sudah melaju, mesin bensin pun menyala sambil terjadi proses pengisian untuk betere. Ketika cruising, misalkan pada kecepatan 80 km/jam, motor elektrik akan sesekali membantu memberikan tambahan tenaga untuk mesin bensin.


Dalam sebuah penelitian disebutkan, dengan menggunakan mobil hybrid maka akan tenjadi penghematan bahan bakar fosil sebanyak kurang lebih 15%. Dengan asumsi 1 unit mobil memiliki kapasitas penggunaan bahan bakar fosil sekitar 10 liter dalam 1 hari, maka dengan teknologi mesin hybrid hanya menggunakan sekitar 8,5 liter. Hal ini berarti terjadi penghematan sekitar 1,5 liter dalam 1 hari untuk 1 unit. Kalau di Jakarta saja ada sekitar 1 juta orang yang beralih ke jenis mobil ini, sudah dapat menghemat jutaan liter BBM dalam sehari. Tentu ini sebuah penghematan BBM yang cukup besar, selain itu udara di Jakarta juga akan terasa lebih segar karena tingkat polusi akan berkurang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar