Kamis, 02 Juni 2011

Kejujuran

Jujur jika diartikan secara baku adalah "mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran". Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.

Orang yang selalu berbuat kebenaran dan kejujuran, niscaya ucapan, perbuatan, dan keadaannya selalu menunjukkan hal tersebut. Allah telah memerintahkan Nabi untuk memohon kepada-Nya agar menjadikan setiap langkahnya berada di atas kebenaran sebagaimana firman Allah,

“Dan katakanlah (wahai Muhammad), ‘Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang menolong.” (QS. al-Isra’: 80)

Allah juga mengabarkan tentang Nabi Ibrahim yang memohon kepada-Nya untuk dijadikan buah tutur yang baik.

“Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.” (QS. asy-Syu’ara’: 84)

Hakikat kejujuran dalam hal ini adalah hak yang telah tertetapkan, dan terhubung kepada Allah. Ia akan sampai kepada-Nya, sehingga balasannya akan didapatkan di dunia dan akhirat. Allah telah menjelaskan tentang orang-orang yang berbuat kebajikan, dan memuji mereka atas apa yang telah diperbuat, baik berupa keimanan, sedekah ataupun kesabaran. Bahwa mereka itu adalah orang-orang jujur dan benar. Allah berfirman,

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintai kepada karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat;
dan orang-orang yang menepati janjinya apabila dia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. al-Baqarah: 177)

Di sini dijelaskan dengan terang bahwa kebenaran itu tampak dalam amal lahiriah dan ini merupakan kedudukan dalam Islam dan Iman. Kejujuran serta keikhlasan keduanya merupakan realisasi dari keislaman dan keamanan.

Sumber : http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/jujur-kiat-menuju-selamat.html
indonesia.siutao.com

Keadilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.

Dalam (Qs. al-Hadîd [57]: 25).yang berbunyi :"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan."

Makna keadilan secara syar'i sesuai surah diatas yakni memutuskan segala sesuatu berdasarkan Allah SWT dan rasul-Nya yakni al-Qur'an dan as-sunnah. Sehingga adil bukan hanya membagi sesuatu sama banyaknya. Adil ketika mengharamkan khamr dan tidak adil mengizinkan menjualnya di Supermarket. Adil ketika menghukum penzina muhshan dengan rajam dan tidak adil menghukumnya di penjara. Adil ketika melarang berlakunya bunga riba dan tidak adil membolehkan bunga riba. Begitu seterusnya.

Sumber : Wikipedia.com
http://forum.dudung.net

Belas Kasih

Belas kasih adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .

Dalam surat Al –Qolam ayat 4,” maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.”

Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.

Contoh berbelas kasih terhadap sesama:

• Menolong teman yang sedang membutuhkan pertolongan kita
• Berempati terhadap sesame
• Iklas dalam setiap melakukan sesuatu

Sumber : http://rhymepeace.blogspot.com/2011/02/tugas-ibd-pengertian-belas-kasih.html

Pemujaan

Pemujaan adalah sebuah cara kita untuk menghormati sesuatu yang menurut kita adalah sebuah kebenaran. Pemujaan dekat sekali dengan yang namanya keyakikan. Pemujaan atau yang biasa kita sebut juga dengan memuja biasanya dilakukan oleh orang yang meyakini ada nya suatu hal.pemujaan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk missal nya adalah dengan pemujaan terhadap leluhur, pemujaan terhadap agama tertentu, pemujaan terhadap berhala,dsb.

Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaan bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.

Pemujaan terhadap agama tertentu merupakan suatu kepercayaan mereka untuk meyakini suatu agama atau keyakinan yang menurut mereka dianggap benar atau nyata.

Kemesraan

Kemesraan selalu terkait dengan kasih sayang dan cinta kasih. Tanpa kemesraan, wujud kasih sayang dan cinta kasih terasa gersang. Olehnya itu, dapat diartikan bahwa kemesraan itu merupakan bumbu atau pemanis didalam berkasih sayang.

Mensosialisasikan bentuk kemesraan dalam kehidupan manusia, wadahnya antara lain melalui tulisan seperti cerpen, novel, syair-syair lagu, dan puisi, termasuk juga prosa. Jika kemesraan dipadukan dengan keharmonisan (harmoni), maka kemesraan didalam kasih sayang pasti akan harmonis, sepanjang tidak dihadirkan “semu”, baik dalam kemesraan maupun dalam kasih sayang.
kemesraan yang terpadu dalam kasih sayang dilingkungan keluarga, tampil dengan kesewajaran yang harmonis, saling menyayangi guna membina keutuhan rumah tangga. Maka berfungsilah komunikasi lintas, terbuka timbal balik antara sesama anggota keluarga dalam rumah tangga.

Lain halnya jika kemesraan itu terkait dengan hubungan muda-mudi (pacar) yang dilanda cinta atau sedang berpacaran. pasti bentuk dan sasaran kemesraan itu jauh berbeda dibanding dengan kemesraaan suami isteri dan anak-anak dalam lingkungan keluarga yang sakinah. bentuk kemesraan yang disebutkan terdahulu selalu menuntut bebas dari belenggu pengawasan.

Resiko dari hasil panduan kemesraan yang lebay itu biasanya ditanggung bersama atau salah satu pihak harus dikorbankan. Bentuk kemesraan seperti inilah sedapat mungkin diarahkan guna menghindari pencemaran. Kasus-kasus yang terjadi di kalangan masyarakat (biasanya dinamai kawin kecelakaan, hamil diluar nikah, aborsi), semuanya merupakan wujud kemesraan yang melewati batas alias lebay. Jika demikian halnya, maka bagaimana seharusnya kemesraan itu dibina agar tidak tercemar???? jawabannya diserahkan kepada masing-masing individu. namun terpenting dalam hal ini adalah kesadaran, tanggung jawab, nama baik, harga diri serta pengendalian diri.

CONTOH PUISI TENTANG KEMESRAAN ;
Tadi malam kau katakan
Jangan tinggalkan aku
Air mata itu s’makin membuatku yakin

Cinta Sejatilah yang ada didalamnya
Kau genggam tanganku dan kau bisikkan kata
Kau yang pertama dan terakhir

Aku bahagia menemukanmu
Saat akhir cinta yang tak pasti
Biarlah menjadi abadi setiap kasih
Yang tulus dari hati...
Kau yang pertama dan yang terakhir

Sumber : pustaka sekolah.com
http://lirik.kapanlagi.com/artis/kerispatih/pertama_dan_terakhir

Makna Kasih Sayang

Kasih sayang, dan cinta merupakan milik semua orang. Dengan kasih sayang kita akan selalu menghargai karya orang lain.
Dengan cinta kita selalu menjaga lingkungan yang harmonis. Lingkungan yang harmonis berarti lingkungan yang berimbang dan jauh dari perusakan.
AYAT AL-QUR’AN TENTANG CINTA
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).(2:165)
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(3:14)
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(3:31)
MACAM – MACAM KASIH SAYANG ORANG TUA
Kasih sayang orang tua yang di berikan kepada anaknya sanagatlah berartii dari segalanya, karenanya sejak kita masih di didalam kandungan hingga kita dilahirkan ke dunia orang tua kita sangat menyayangi kita lebih dari apapun.
Dalam kehidupan sehari – hari kasih sayang orang tua sangatlahberarti bagi seorang anak, hal ini menunjukkan betapa eratnya hubungan orang tua dengan anaknya.
Cntoh kasih sayang orang tua terhadap anaknya :
- Kasih sayang saat kita masih di kandung
- Kasih sayang saat kita dilahirkan
- Kasih sayang saat kita di besarkan
- Kasih sayang saat kita mendapat masalah
Masih banyak lagi contoh –contoh kasih sayang orang tua kita dalam kehidupan sehari – hari